Sebab Perlawanan
1. VOC ingin memonopoli kepulauan Riau
2. VOC memecah belah kerajaan Riau
menjadi kerajaan kerajaan kecil seperti Siak, Indragiri, dan Kampar yang lalu
merasa terdesak dengan tindakan sewenang wenang VOC
Proses Perlawanan
1. Perlawanan Raja Siak memimpin
rakyatnya untuk melawan VOC. setelah merebut Johor, ia membuat benteng
pertahanan di Bintar
2. Dari perthananan di pulau Bintan, Sultan Abdul Jalil memerintahkan Raja lela Muda untuk menyerang Malaka
3. Tahun 1751 terjadi perang melawan VOC. VOC dengan strategi perangnya memutus jalur perdagangan menuju Siak. VOC mendirikan benteng pertahanan di sepanjang jalur yang menghubungkan sungai Indragiri sampai pulau Guntung
4. Terjadi pertempuran sengit di pulau Guntung (1752-1753). Kerajaan Siak kesusahan menembus benteng pertahanan VOC yang dilengkapi meriam. Kerajaan Siak lalu mundur
5. Raja Siak lalu pura pura menyerah pada VOC. Diadakan perundingan damai di Losi, pulau Guntung. Pada perundingan ini sultan dipaksa untuk tunduk pada VOC. lalu sultan memberi kode untuk menyerang VOC di Losi hingga akhirnya VOC berhasil di singkirkan
2. Dari perthananan di pulau Bintan, Sultan Abdul Jalil memerintahkan Raja lela Muda untuk menyerang Malaka
3. Tahun 1751 terjadi perang melawan VOC. VOC dengan strategi perangnya memutus jalur perdagangan menuju Siak. VOC mendirikan benteng pertahanan di sepanjang jalur yang menghubungkan sungai Indragiri sampai pulau Guntung
4. Terjadi pertempuran sengit di pulau Guntung (1752-1753). Kerajaan Siak kesusahan menembus benteng pertahanan VOC yang dilengkapi meriam. Kerajaan Siak lalu mundur
5. Raja Siak lalu pura pura menyerah pada VOC. Diadakan perundingan damai di Losi, pulau Guntung. Pada perundingan ini sultan dipaksa untuk tunduk pada VOC. lalu sultan memberi kode untuk menyerang VOC di Losi hingga akhirnya VOC berhasil di singkirkan
Dampak Positif dan Negatif
Negatif
1. Memecah belahkan kerajaan riau2. Warga riau menderta kekalahan terhadap VOC
Positif
1. Munculnya strategi perang baru bagi riau2. Memicu semangat kemerdekaan bagi warga riau
Tokoh perlawanan rakyat riau
Sultan Muhammad Abdul Jalil Muzafar Syah
1. Tahun 1751 berkobar lagi melawan VOC
setelah kematian ayahnya
2. VOC memutus jalur perdagangan menuju Siak
3. VOC mendirikan Benteng Pertahanan sepanjang sungai Indragiri, Kampar, Sampai Pulau Guntung yang berapa di muara sungai Siak
4. Pertemputan puncak terjadi di pulau Guntung (1752 - 1753) yang diperkuat dengan kapal perang “Harimau Buas”. Pertempuran berlangsung satu bulan. Banyak korban berjatuhan dari kedua pihak.
5. Sultan diminta berpura-pura berdamai dengan VOC yang dikenal dengan “siasat hadiah sultan” yang diadakan di Loji, Pulau Guntung
6. Saat perundingan sultan dipaksa tunduk kepada VOC. Sultan memberi kode kepada anak buahnya untuk menyergap. Loji dibakar dan sultan kembali ke Siak membawa kemenangan
Siasat perang ini tidak lepas dari jasa Raja Indra Pahlawan. Oleh karena jasanya Raja Indra Pahlwan diangkat menjadi Panglima Besar Kesultanan Siak dengan gelar “Panglima Perang Raja Indra Pahlawan Datuk Lima Puluh”
2. VOC memutus jalur perdagangan menuju Siak
3. VOC mendirikan Benteng Pertahanan sepanjang sungai Indragiri, Kampar, Sampai Pulau Guntung yang berapa di muara sungai Siak
4. Pertemputan puncak terjadi di pulau Guntung (1752 - 1753) yang diperkuat dengan kapal perang “Harimau Buas”. Pertempuran berlangsung satu bulan. Banyak korban berjatuhan dari kedua pihak.
5. Sultan diminta berpura-pura berdamai dengan VOC yang dikenal dengan “siasat hadiah sultan” yang diadakan di Loji, Pulau Guntung
6. Saat perundingan sultan dipaksa tunduk kepada VOC. Sultan memberi kode kepada anak buahnya untuk menyergap. Loji dibakar dan sultan kembali ke Siak membawa kemenangan
Siasat perang ini tidak lepas dari jasa Raja Indra Pahlawan. Oleh karena jasanya Raja Indra Pahlwan diangkat menjadi Panglima Besar Kesultanan Siak dengan gelar “Panglima Perang Raja Indra Pahlawan Datuk Lima Puluh”
Sultan abdul jalil rahmat syah
1. Berhasil merebut Johor kemudian membuat Benteng Pertahanan di pulau Bintan
2. Mengirim pasukan dibawah komando Raja Lela Muda untuk menyerang Malaka bersama putranya Raja Indra Pahlawan.
Dalam suasana memanas, Sultan Abdul Jalil Rahmat Syah wafat dan digantikan putranya yaitu Muhammad Abdul Jalil Muzafar Syah (1746 - 1760) dengan komandan perangnya adalah Raja Indra Pahlawan
Jalannya perang
Ambisi untuk melaksanakan monopoli perdagangan dan menguasai
bermacam-macam daerah di Nusantara terus dilakukan VOC. Di samping menguasai
Malaka, VOC juga mulai mengincar Kepulauan Riau. Dengan politik memecah belah
VOC mulai berhasil menanamkan pengaruhnya di Riau. Kerajaan kerajaan kecil
seperti Siak, Indragiri, Rokan, dan Kampar semakin terdesak oleh pemaksaan
monopoli dan tindakan sewenang-wenang dari VOC. Oleh sebab itu, beberapa
kerajaaan mulai melancarkan perlawanan.
Salah satu contoh perlawanan di Riau adalah perlawanan yang dilancarkan oleh Kerajaan Siak Sri Indrapura. Raja Siak Sultan Abdul Jalil Rahmat Syah (1723 – 1744) memimpin rakyatnya untuk melawan VOC. Setelah berhasil merebut Johor lalu ia membuat benteng pertahanan di Pulau Bintan. Dari pertahanan di Pulau Bintan ini pasukan Sultan Abdul Jalil mengirim pasukan di bawah komando Raja Lela Muda untuk menyerang Malaka. Uniknya dalam pertempuran ini Raja Lela Muda selalu mengikutsertakan puteranya yang bernama Raja Indra Pahlawan. Itulah sebabnya sejak remaja Raja Indra Pahlawan sudah mempunyai kepandaian berperang. Sifaf bela negara/ tanah air sudah mulai tertanam pada diri Raja Indra Pahlawan.
Salah satu contoh perlawanan di Riau adalah perlawanan yang dilancarkan oleh Kerajaan Siak Sri Indrapura. Raja Siak Sultan Abdul Jalil Rahmat Syah (1723 – 1744) memimpin rakyatnya untuk melawan VOC. Setelah berhasil merebut Johor lalu ia membuat benteng pertahanan di Pulau Bintan. Dari pertahanan di Pulau Bintan ini pasukan Sultan Abdul Jalil mengirim pasukan di bawah komando Raja Lela Muda untuk menyerang Malaka. Uniknya dalam pertempuran ini Raja Lela Muda selalu mengikutsertakan puteranya yang bernama Raja Indra Pahlawan. Itulah sebabnya sejak remaja Raja Indra Pahlawan sudah mempunyai kepandaian berperang. Sifaf bela negara/ tanah air sudah mulai tertanam pada diri Raja Indra Pahlawan.
Dalam suasana
konfrontasi dengan VOC itu, Sultan Abdul Jalil Rahmat Syah wafat. Sebagai
gantinya diangkatlah puteranya yang bernama Muhammad Abdul Jalil Muzafar Syah
(1746 -1760). Raja ini juga mempunyai naluri seperti ayahandanya yang ingin
selalu memerangi VOC di Malaka dan sebagai komandan perangnya adalah Raja Indra
Pahlawan. Tahun 1751 berkobar perang melawan VOC.
Sebagai strategi
menghadapi serangan Raja Siak, VOC berusaha memutus jalur perdagangan menuju
Siak. VOC mendirikan benteng pertahanan di sepanjang jalur yang menghubungkan
Sungai Indragiri, Kampar, sampai Pulau Guntung yang berada di muara Sungai
Siak. Kapal-kapal dagang yang akan menuju Siak ditahan oleh VOC. Hal ini adalah
pukulan untuk Siak. Oleh sebab itu segera dipersiapkan kekuatan yang lebih
besar untuk menyerang VOC. Sebagai pucuk pimpinan pasukan dipercayakan kembali
kepada Raja Indra dan Panglima Besar Tengku Muhammad Ali. Dalam serangan ini
diperkuat dengan kapal perang “Harimau Buas” yang dilengkapi dengan lancang
serta perlengkapan perang secukupnya. Terjadilah pertempuran sengit di Pulau
Guntung (1752 – 1753). Ternyata benteng VOC di Pulau Guntung itu berlapis-lapis
dan dilengkapi meriam-meriam besar.
Dengan demikian pasukan
Siak sulit menembus benteng pertahanan itu. Namun banyak pula jatuh korban dari
VOC, sehingga VOC wajib mendatangkan pertolongan kekuatan termasuk juga
orang-orang Cina. Pertempuran nyaris berlangsung satu bulan. Sementara VOC
terus mendatangkan bantuan. Melihat situasi yang demikian itu kedua panglima
perang Siak menyerukan pasukannya untuk mundur kembali ke Siak. Sultan Siak
bersama para panglima dan penasihat mengatur siasat baru. Disepakati bahwa VOC
wajib dilawan dengan tipu daya. Sultan diminta berpura-pura berdamai dengan
cara memberikan hadiah kepada Belanda.
Oleh sebab itu, siasat
ini dikenal dengan “siasat hadiah sultan”. VOC setuju dengan ajakan damai ini.
Perundingan damai diadakan di loji di Pulau Guntung. Pada saat perundingan baru
mulai justru Sultan Siak dipaksa untuk tunduk kepada pemerintahah VOC. Sultan
segera memberi kode pada anak buah dan segera menyergap dan membunuh
orang-orang Belanda di loji itu.
Loji segera dibakar dan
rombongan Sultan Siak kembali ke Siak dengan membawa kemenangan, sekalipun
belum berhasil mengenyahkan VOC dari Malaka. Siasat perang ini tidak terlepas
dari jasa Raja Indra Pahlawan. Oleh sebab itu, atas jasanya Raja Indra Pahlawan
diangkat sebagai Panglima Besar Kesultanan Siak dengan gelar: “Panglima Perang
Raja Indra Pahlawan Datuk Lima Puluh”.
Perang antara rakayat
riau dengan VOC terjadi sangat sengit, Pada saat perang itu VOC mendatangkan
pertolongan dari china dan sekutunya, sehingga pada saat itu rakyat Riau
ditarik mundur untuk merundingkan strategi perang baru, sehingga dalam
perundingan itu di dapatlah suatu ide untuk berpura-pura mengajak VOC berdamai.
Sehingga pada saat perundingan damai dengan VOC itu, kesempatan rakyat riau
untuk memukul habis para pentinggi VOC. Pada akhirnya rakyat Riau memperoleh
kemenangan dari VOC.
Oke guys, mungkin cukup sekian dulu materinya, tetap belajar ya. Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Thanks
ReplyDeleteTerimakasih, sangat bermanfaat
ReplyDelete